Jenis hama dan cara mengatasinya

         penyakit Antraknosa disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit ini menyerang tunas muda, daun muda, dan buah mangga muda.
Serangan pada tunas muda menampakkan gejala nekrotik berwarna cokelat tua di bagian ujung tunas, lalu meluas ke bagian pangkal.
Serangan pada daun, selain menimbulkan gejala nekrotik, juga menyebabkan daun keriting dan akhirnya rontok. Sementara itu, serangan pada buah muda ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna cokelat. Akibat lanjut, buah menjadi keras, bergabus, dan akhirnya berguguran.
                 Serangan penyakit ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tabulampot dan mengurangi kelembapan dengan cara memangkas ranting yang terlalu rimbun. Jika antraknosa sudah merajalela, semprotkan fungisida yang sesuai. Namun, gunakan fungisida ini harus dilakukan secara hati-hati.
Selain antraknosa, gangguan yang tak kalah hebat datang dari lalat buah (Dacus Pedetris). Serangga ini berbentuk seperti tawon kecil yang berpinggang ramping. Warna nya cokelat kekuningan dengan dua garis membujur. Serangan hama ini dimulai dari lalat betina yang menusukkan bagian pantatnya ke dalam daging buah mangga untuk meletakkan telur.
Telur-telur ini akan menetas menjadi larva dan akan merusak buah mangga. Buah mangga menjadi busuk dan rontok.
                  Hama ini salah satunya bisa dikendalikan dengan memasang perangkap lalat buah. Perangkap ini bisa dibuat dari botol air minum kemasan yang bagian lehernya dipotong dan dipasang lagi dengan posisi terbalik. Di dalam botol tersebut dipasang kapas yang ditetesi metil eugenol, atraktan yang menyerupai feromon seks lalat betina.
Atraktan ini bisa ditemui di pasaran dengan merck dagang Petrogenol, M.Atraktan atau Promar. Takarannya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada label.