Selasa, 06 Desember 2011


                                Jambu biji Merah                           

Buah yang satu ini seolah naik tahta. Setelah dulu sempat dituding sebagai pemicu serangan usus buntu, kini jambu biji banyak diminati. Kandungan vitamin C-nya yang tinggi membuat buah yang satu ini banyak dikonsumsi hobiis dalam bentuk jus. Ragam jenisnya pun kian banyak, mulai dari jambu biji berdaging merah (misalnya sukun merah, getas merah) hingga jambu biji yang nyaris tanpa biji (misalnya jambu Kristal). Alasan lain buah ini diminati adalah karena mamu berbuah sepanjang tahun.
Teknik mudah budi daya
Agar produksinya optimal, jambu biji sebaiknya ditanam di tempat yang terbuka pada ketinggian 0-1.200 m dpl. Suhu optimal adalah 20º C pada malam hari dan 30º C pada siang hari. Intensitas curah hujan berkisar 1.000-2.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Kelembaban udara yang diinginkan cenderung rendah karena kebanyakan jambu biji tumbuh di dataran rendah dan sedang. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini akan lebih baik jika ditanam di tanah dengan pH antara 6-6,5.
a) Memilih bibit

Bibit jambu biji yang baik berasal dari hasil okulasi (penempelan) yang telah berumur minimal 4 bulan. Sebiaknya, panjang satu cabang tunas telah mencapai 30 cm dan memiliki 6 pasang daun. Yang paling penting, bibit terbebas dari hama dan penyakit utama.
b) Cara mudah menanam tabulampot
Maraknya tabulampot membuat jambu biji juga kerap ditanam di pekarangan dalam wadah pot. Untuk menghasilkan tabulampot jambu biji sarat buah, tahap penanaman sebaiknya dilakukan dengan benar, sebagai berikut.
  1. Pilih pot yang berukuran besar (diameter sekitar 1 m) yang terbuat dari plastik, semen atau drum bekas karena tinggi maksimal tanaman jambu biji bisa mencapai 10 m.
  2. Masukkan media tanam yang porous dan gembur ke dalam pot, bisa berupa campuran tanah merah dan pupuk kandang ayam (50%:50%).
  3. Pindahkan bibit dengan mencungkil atau membuka plastik yang melekat pada media penanaman secara hati-hati agar akar tidak rusak ke dalam pot yang sudah berisi media tanam. Agar akar tumbuh lebih banyak, potong akar tunggangnya sedikit. Untuk menjaga terjadinya penguapan yang berlebihan, potong lebar daun separuh.
  4. Padatkan media tanam di sekitar bibit, lalu siram tanaman hingga air mulai merembes dari dasar pot.
c)      Pelihara agar sarat buah
dok: http://www.kaskus.us

Untuk mendapatkan tabulampot jambu biji sarat buah, tanaman perlu dipelihara dengan baik. Penyiraman perlu dilakukan secara rutin, terutama saat musim kemarau. Pemangkasan yang tepat juga akan memicu tanaman untuk rajin berbuah. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang berada dekat dengan batang utama yang akan berbuah. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pembuahan. Selain itu, kunci penting lain untuk memacu produksi buah kian banyak adalah dengan pemupukan. Cara pemupukan pada jambu biji sebagai berikut.
  1. Pada umur 0-1 tahun. Tanaman dipupuk dengan campuran 15 kg pupuk kandang per 6 bulan, 2 cc/Liter per bulan PPC, dan 100-150 g NPK per 4 bulan, dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar 40-50 cm.
  2. Pada umur 1-2 tahun, setelah tanaman berbuah. Pemupukan dilakukan dengan 200-300 g NPK per 4 bulan dan 2 cc/liter PPC per 2 minggu dan 20 kg pupuk kandang per 6 bulan.
  3. Pada umur 2-5 tahun, tanaman jambu biji diberi 20 kg pupuk kandang per 6 bulan, 22 cc/liter per 2 minggu untuk PPC, serta NPK 350-500 g per 6 bulan.
  4. Pada umur  > 5 tahun. Jika pertumbuhan kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tunas hasil pemangkasan ranting, tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 25 kg per 6 bulan per tanaman. Selain itu, tanaman juga perlu dipupuk dengan PPC sebanyak 2 cc/ Liter per 2 minggu dan NPK 500 g per 6 bulan.
Kendalikan hama dan penyakit agar tanaman tetap produktif
Berikut beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyambangi jambu biji.
Hama
a. Ulat daun (trabala pallida) dan Ulat keket (Ploneta diducta)
Pengendalian: penyemprotan dengan menggunakan nogos. Buah baru boleh dipetik minimal 2 minggu setelah penyemprotan, untuk mengurangi efek samping insektisida tersebut.
b. Semut dan Kutu daun (Ceroputo)
Gejala : Jika serangan kutu daun berlangsung lama akan menimbulkan jamu hitam diatas embun tersebut atau biasa disevut embun jelaga pada permukaan daun.
Pengendalian: dengan penyemprotan insektisida, seperti sevin dan furadan.
c. Kalong dan Bajing
Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan.
Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.
d. Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
Pengendalian:  penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak  2 kali seminggu. Penyemprotan dihentikan saat satu bulan sebelum panen.
e. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat lobang pada batang kayu sepanjang 30 cm;
Pengendalian: penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak  2 kali seminggu.
f. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
Pengendalian: penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak  2 kali seminggu.
Penyakit
a. Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.
Pengendalian: penyemprotan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
b. Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
Pengendalian: penyemprotan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
c. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yang menempel pada akar, apabila akar yang terserang dikupas akan nampak warna kecoklatan.
Pengendalian: penyemprotan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
d. Penyakit karena lalat buah
Gejala : Daging buah busuk
Pengendalian :
- Menggunakan perangkap petrogenol
- Pembungkusan buah
e. Penyakit antraknosa
Gejala : Menyerang tunas muda, daun dan buah, buah menjadi keras dan bergabus. Tepi daun dan ujung daun hitam. Pada tingkat serangan berat dapat menyebabkan gugurnya daun. Pada umumnya menyerang buah yang mulai matang dengan gejala timbul bercak-berak.
Pengendalian :
- Sanitasi lingkungan tempat tumbuh & sanitasi tanaman
- Mengurangi kelembaban dengan cara pemangkasan
- Penyemprotan fungisida
f. Penyakit kanker / kudis
Gejala : Bercak kecil, kemudian berkembang dan membesar berwarna cokelat tua dan tampak seperti kanker
Pengendalian : Brongsong buah dan buang bagian tanaman yang sakit lalu bakar
g. Penyakit bercak daun
Gejala : Daun yang terserang tampak bercak-bercak bulat atau kurang teratur bentuknya, berwarna merah dan bagian tengah bercak terkadang putih.
Pengendalian : memotong da memusnahkan bagian yang sakit, dapat disemprot dengan fungisida sesuai dosis anjuran.

Rabu, 09 November 2011

Srikaya Jumbo


     Srikaya jumbo atau anona Squamosa,membuahkan tabulampot sangat mengasikkan. Bagi anda yang ingin mencobanya, srikaya jumbo bisa menjadi pilihan. Buah srikaya (anona squamosa) yang sering kita kenal adalah srikaya lokal yang ukurannya hanya sekepalan orang dewasa dengan daging buah yang tipis dan biji yang banyak. Dan biasanya kita banyak menjumpainya di halaman2 rumah sebagai penghias halaman rumah. Tapi anda bisa lupakan itu semua karena saat ini ada varietas baru yang berasal dari Australia, dan kita biasa menyebutnya srikaya jumbo karena memang berukuran jumbo dimana ukuran perbuahnya bisa mencapai 1 kg.
                 Srikaya adalah tanaman  yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis.
 Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih.
Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.
               Memang banyak yang mengatakan kalau produk lokal kurang memuaskan , tapi itu semua tidak akan menjadi masalah.dulu sebelum muncul tabulampot , banyak petani atau penghobi buah atau tanaman yang banyak dari mereka tidak puas dengan hasil kerja mereka.
hal ini disebabkan oleh , kurang efisiennya tanaman tersebut,tanaman tersebut besar dan banyak membutuhkan lahan dan perawatan ekstra untuk mencegah hama yang sering menyerang buah-buahan,dan ketika musim panen tiba, mereka pun mengeluh dengan hasil panen.nya,hasil tidak sebanding dengan tenaga dan biaya yang sudah dikeluarkan.Sekarang sejak ada tabulampot , hal ini pun tidak menjadi masalah untuk petani atau penghobi tanaman atau buah.karena tabulampot , tidak membutuhkan lahan yang luas.karena penanamannya hanya didalam pot , tapi tabulampot juga mempunyai beberapa kelemahan.
yaitu :
1.buah tidak sebanyak seperti yang ditanam di kebun
2.daun yang sering rontok.dll
     
Disamping itu , tabulampot juga mempunyai keunggulan :
1.lebih efisien (tidak membutuhkan lahan yang luas)
2.perawatan nya mudah
3.tidak membutuhkan biaya yang mahal
4.cocok untuk masyarakat perkotaan

Semoga bermanfaat.

Kamis, 20 Oktober 2011

Fungsi pupuk organik untuk kesuburan tanah


             Bahan organik sangat berpengaruh dan menentukan sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah, yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kesuburan tanah (soil fertility), kesehatan tanah (soil health) dan produktivitas tanah. Oleh karena itu para ahli menyebut bahan organik sebagai nayawanya tanah (soil organic matter is the soul of the soil. Tanah meineral dengan kandungan bahan organik yang tinggi dapat dipastikan mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah yang lebih baik. Kondisi tanah yang demikian optimal untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik dan produksi yang tinggi. sebaliknya bila kandungan bahan organik tanah sedikit, maka sifat fisik, kimia dan biologi tanah juga kurang baik sehingga produktivitas rendah.

Fungsi pupuk organik dalam memperbaiki sifat fisik tanah

Fungsi ini antara lain dapat dilihat dalam perbaikan struktur tanah, melalui pembentukan agreat yang lebih stabil, aerasi dan drainase tanah yang baik. Infiltrasi air hujan ke dalam tanah dapat berlangsung sengan baik, sehingga run-off berkurang yang pada gilirannya juga akan mengurangi erosi. Bahanorganik tanah juga meningkatkan kemampuan tanah menahan air (water holding capacity), sehingga jumlah air yang tersedia bagi tanaman juga meningkat. Dengan demikian tanaman yang ditanam pada tanah yang cukup bahan organiknya akan memperoleh air cukup.

Fungsi bahan organik dalam memperbaiki sifat kimia tanah.

Bahan organik merupakan sumber unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, bukan saja unsur hara esensial makro dan mikro tetapi pada jiga unsur hara lain yang diperlukan oleh tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik seperti unsur si. Bahan organik juga meningkatkan ketersediaan unsur hara, meningkatkan efesiensi pengambilan unsur hara, meningkatkan kapasitas tukar kation (Cation exchange Capacity).

Fungsi bahan organik dalam memperbaiki sifat biolobi tanah

Peran bahan organik dalam memperbaiki sifat biologi tanah dapat dilihat dalam proses meningkatkan populasi dan keragaman mikroba tanah dan makrobiota tanah. Bahan organik sangat berperan dalam meningkatkan keragaman mikroba tanah yang berguna dan juga meingkatkan keragaman mikroba tanah yang bersifat heterotrof. Mikroba yang termasuk kelompok ini hanya akan berkembang bila bahan organik yang menjadi sumber karbon dan sumber energi bagi kehidupannya tersedia dalam jumlah yang cukup banyak didalam tanah.

Bahan organik juga sangat penting artinya dalam melindungi miikroba dari kondisi lingkungan yang ekstrim dan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan mikroba tanah, ketersediaan energi, air udara, unsur hara yang cukup bagi perkembangan mikroba tanah hanya akan diperoleh bila tanah banyak mengandung bahan organik juga bermanfaat untuk menguranggi unsur atau senyawa toksik bagi tanaman maupun bagi organisme tanah. Dengan demikian bahan organik juga sangat menentukan kesehatan tanah dan meningkatkan environmental services dari tanah (Sumber: Tabloid Sahabat petani).

Rabu, 28 September 2011

Tanaman buah dalam pot ,solusi bertanam di lahan sempit.

   Pada tabulampot air dan pupuk dapat diserap sampai 80 persen. Sedangkan pada tanaman biasa air dan pupuk menyebar ke sekitarnya. Tinggal di perkotaan tapi ingin memuaskan hobi sekaligus memiliki kebun buah-buahan? Bisa. Ada tabulampot (tanaman buah-buahan dalam pot). Tak perlu lahan yang lapang, cukup di tempat terbatas, dan dapat diatur sesuai keinginan. Dalam kaleng bekas cat, drum, atau wadah-wadah lainya. Mediumnya pun bermacam. Tanah adalah medium yang biasa. Atau, Anda dapat memanfaatkan sekam.

”Sekarang model seperti ini lagi tren,” kata Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran dari PT Niaga Swadaya pada pameran tanaman yang diselenggarakan Trubus di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pekan silam.

Sebenarnya menanam tanaman buah dalam pot sudah lama dilakukan orang. Setelah besar biasanya tanaman dipindahkan ke lahan. Namun, tabulampot baru menjadi tren karena kini dianggap indah, dan bila dibisniskan hasilnya memuaskan.

Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam tabulampot. Seperti sawo, mangga, rambutan, jeruk, belimbing, kedondong, jambu air, nangka, salak,durian dan lainnya bisa dijadikan tabulampot.

Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga biasa perlu waktu hingga lima tahun.

Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. ”Pada tabulampot penyerapan air dan pupuk sampai 80 persen,”.

Bila sudah tumbuh besar, tabulampot bisa dipindah ke tempat lain yang lebih besar. Rasa buahnya juga tidak berbeda dari tanaman biasa. Merawatnya juga tidak jauh berbeda dari tanaman biasa yang memerlukan air, pupuk, penggemburan, penyemprotan hama, dan sanitasi lingkungan.

Terbatas

Memiliki tabulampot bukan tanpa kelemahan. Karena peredaran akarnya dibatasi, otomatis kemampuan berbuahnya juga terbatas. Sebatang mangga tabulampot maksimal bisa menghasilkan buah antara lima sampai delapan untuk sekali musim panen. Berbeda dari pohon biasa yang jumlahnya bisa banyak. Kalau dipaksakan tanaman bisa tidak berbuah di musim berikutnya, atau mati. ”Karena itu, sebaiknya tabulampotnya banyak sehingga jumlahnya sama dengan sebuah pohon biasa.”

Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini.

Bila tanaman terus berkembang, drum yang digunakan sebagai tempat menyimpan tabulampot jebol karena berkarat. Agar akar tidak tembus ke tanah, mengganjal alas drum dengan batu bata secukupnya guna mencegah akar pohon masuk ke dalam tanah.

Tabulampot Mangga Paling Diminati

Dari tabulampot buah-buahan, tanaman mangga yang paling diburu pecinta tabulampot. Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran PT Niaga Swadaya, mengungkapkan, tabulampot mangga yang belum berbuah biasanya dijual sekitar Rp 200 ribu per pohon. Namun, yang sudah berbuah bisa mencapai Rp 400 ribu lebih per pohon. ”Soalnya sudah terbukti berbuah dan terlihat cukup menarik,” katanya beralasan.

Ucapan Marsono itu dibuktikan oleh Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses. Tanaman mangganya yang ia buat tabulampot dengan modal sekitar Rp 100 ribu ia bisa menjual kembali seharga Rp 1,5 juta.

Mangga tabulampot miliknya bisa menghasilkan buah hingga 40 buah sekali musim panen. Ia mengakui, tanaman mangga paling mudah dijadikan tabulampot karena itu tanaman ini menjadi favorit para penggemar tabulampot, baik pemula maupun yang sudah lama.

Harga bibitnya relatif tidak terlalu mahal, yakni sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu dengan tinggi sekitar satu meter tiap pohon. ”Biasanya sekitar enam bulan sudah bisa panen,” ungkap Marsono.

Tentang bibitnya, Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses, mengaku memburunya hingga sampai ke Majalengka, Jawa Barat. Kawasan itu memiliki bibit tanaman, terutama untuk tabulampot, yang baik.

solusi bertanam di perkotaan

                                                  
                 
           Untuk menyalurkan hobi di bidang pertanian tidak perlu memiliki lahan yang cukup luas. Kini ada cara bertanam di lahan sempit, tabulampot namanya.
              Bagi mereka yang punya hobi bertani tapi tidak memiliki lahan yang cukup luas, jangan bingung. Kini, media pot bukan hanya cocok untuk tanaman hias, tapi juga bisa untuk budidaya tanaman buah-buahan, seperti jambu batu, jambu air, atau rambutan. Tanaman buah dalam pot alias tabulampot, begitu istilahnya. “Ini menjadi salah satu solusi bagi pecinta dunia pertanian di perkotaan,” kata Ajie Jimmy Chandra dari Kebun Matari ketika mengikuti Flora Expo 2008 di Lapangan Banten g,Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ajie Jimmy lalu mengambil contoh hidup di kota Jakarta, jarang sekali perumahan memiliki lahan yang luas untuk menyalurkan hobi bertani para penghuninya. Apalagi mereka yang bertempat tinggal di apartemen, sama sekali tak memiliki lahan. Nah, media pot, kata pemiliki kebun Matari ini, merupakan salah jalan keluarnya. Sebab, telah terbukti bahwa di dalam pot pun tanaman buah bisa menghasilkan buah.
Tapi, Eddy Soetrisno dari Tebuwulung Nursery segera mengingatkan, jangan terpeleset dengan pengertian tabulampot itu. Banyak orang mengartikan tabulampot sebagai tanaman buah yang ditanam di dalam pot. Pengertian yang betul, menurut Eddy, tanaman buah di dalam pot yang dapat berbuah. “Kalau misalnya tanaman durian di dalam pot tidak bisa berbuah maka nggak bisa dikatakan tabulampot. Tanaman itu hanya berfungsi sebagai tanaman pelindung atau penghijauan,” jelas Eddy.
Bertanam buah-buahan di dalam pot awalnya hanya kegiatan iseng. Ceritanya, pada awal 1980-an ada beberapa penangkar melakukan pembibitan buah-buahan dengan media pot. Bibit yang dipakai adalah bibit yang sudah tidak laku dijual. “Maklumlah di era itu, penjualan tanaman belum semeriah sekarang ini,” ungkap Eddy.
Ternyata hasilnya diluar dugaan. Tanaman buah-buahan di dalam pot itu ternyata bisa menghasilkan buah atau berbuah. Dan, sejak itulah tabulampot menjadi tren. “Dibanding tanaman hias, tabulampot kini menjadi tren yang tak akan pernah surut dan terus stabil sepanjang tahun,” kata Eddy. Karena tabulampot memiliki fungsi ganda, yaitu selain memenuhi unsur estetika – buanya bermunculan dengan warna yang semarak dan bentuknya yang indah – juga sebagai tanaman konsumsi, buahnya bisa dimakan.

   Cara budidaya TABULAMPOT..!!!
                 Menurut Eddy, untuk membudidayakan tabulampot tidaklah terlalu sulit. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah syarat tumbuhnya. Tanaman ini tidak bisa makan dan minum kalau tidak di kasih. Karena itu media tanamnya harus subur dan poros -- artinya kalau tanaman ini disiram maka airnya cepat keluar. Soalnya, kalau air terlalu lama mengendap di dalam pot, maka bisa mengakibatkan akar tanaman membusuk dan mati.
                 Kemudian, perlu dilakukan perawatan khusus, terutama untuk tanaman buah yang pertumbuhan akarnya cepat. Setahun sekali tabulampot perlu dibongkar dan akarnya dicukur atau memotong akar yang sudah tua. Tapi, pemotongan (pencukuran) akar tidak perlu dilakukan pada pohon yang pertumbuhan akarnya lambat, seperti nangka. Dan, tak kalah pentingnya dalam pemeliharaan tabulampot adalah pemberian pupuk.
                 Pada umumnya, semua jenis tanaman tabulampot pertumbuhan akarnya memang cepat, kecuali nangka. Kalau akar dibiarkan tumbuh tanpa dicukur, maka akarnya akan menjadi padat, dan itu akan menyebabkan pertumbuhan pohon akan lambat atau bisa berakibat fatal, mati. “Soalnya, yang mencari makan adalah akar muda, bukan akar yang sudah tua,” ujar alumnus Desain Interior Institut Seni Indonesia Jogjakarta ini.
               Gampang atau tidaknya dalam membudidayakan tabulampot diukur dari lamanya pemeliharaan dan cepat tidak tanaman itu berbuah. Makin lamanya tanaman itu berbuah, maka tingkat pemeliharaannya semakin sulit. Contohnya tanaman yang mudah pembudidayaannya antara lain jambu air, jambu biji, belimbing, dan beberapa jenis mangga. Tanaman ini biasa berbuah dalam jangka waktu satu tahun.
Sedangkan yang termasuk tanaman yang sulit dibudidayakan, seperti nangka dan jenis mangga gedong gincu yang waktu pemeliharaannya hingga berbuah mencapai 4 tahuan. Untuk tanaman jenis ini memerlukan perawatan yang ekstra hati-hati, sebab kalau salah dalam pemeliharaannya bisa tidak menghasilkan buah, alias gagal.
            Tapi, Eddy sekarang memfokuskan diri pada tanaman buah koleksi atau eksotik fruit, seperti tanaman gandaria manis atau mayong chip, buah naga kuning, kelengkeng itoh, cempedak king dari Malaysia, zaboticaba, dan miracle fruit. Kenapa memilih buah-buahan koleksi? “Saya pengen sesuatu yang beda,” ucap eddy. yang jelas alasan Eddy paling masuk akal, karena tanaman buah kolektor memiliki nilai jual yang tinggi ketimbang tanaman buah biasa. Kalau tabulampot biasa paling harga bibitnya berkisar Rp50 ribu hingga 200 ribuan per pohon, sedangkan untuk jenis eksotis fruit harga (bibit) bisa mencapai jutaan rupiah per pohon.

Tabulampot alpukat


Berikut ini tips, menanam alpukat, pohon alpukat, tabulampot alpukat. Intinya bibit stek lebih baik, jangan sampai "menanam alpukat (apokat) dengan bibit biji.

Alpukat (Persea americana Mill.) dapat diperbanyak dengan biji dan grafting (okulasi atau sambung pucuk). Untuk penanaman di pot, pilihlah bibit yang berasal dari grafting dari jenis yang berbuah hijau panjang (lihat tulisan sebelumnya : Alpukat), sehingga dapat dipastikan bisa berbuah dan cepat menghasilkan. Pilihlah bibit alpukat yang sehat, tegak, banyak daunnya dan tidak terserang penyakit.

Pakailah pot dengan diameter minimal 30 cm dan tinggi minimal 35 cm, makin besar pot makin mudah tanaman tumbuh normal. Isilah pot dengan ijuk atau pecahan genteng setebal 5 cm sebagai penahan keluarnya media tanam saat penyiraman. Kemudian isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan yang sama sampai pot penuh.

Penanaman yang baik pada saat suhu udara rendah (pagi atau sore). Tempatkan tanaman baru pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama sekitar seminggu, lalu secara bertahap tempatkan pada tempat yang kena sinar matahari langsung.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore terutama pada musim kemarau.
Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman. Setiap pemankasan akan memunculkan tunas baru, pilihlah 3 tunas untuk ditumbuhkan. Makin banyak cabang/ranting maka makin banyak tempat keluarnya bunga. Pemangkasan juga dilakukan untuk membuang tunas liar, tunas yang tidak sehat, tunas yang tidak produktif.
Pemupukan dilakukan setiap bulan. Pupuk ditanam di sekeliling pinggiran pot dan lakukan penyiraman setiap selesai memupuk. Dosis pemupukan sebagai berikut:

Usia tanam 0-5 tahun, Urea 21 gr, TSP 104 gr dan KCl 16 gr.
Usia tanam 5 tahun lebih, Urea 170 gr, TSP 132 gr dan KCl 162 gr.

Sebagai tambahan dapat diberikan puouk daun seperti Gandasil D (untuk pertumbuhan vegetatif) dan Gandasil B (untuk pertumbuhan generatif) setiap minggu dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.
Penggemburan tanah dilakukan untuk mempermudah tanaman menyerap oksigen dari dalam tanah. Penggemburan dilakukan apabila media tanam sudah mengeras dan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
Pengendalian hama, penyakit dan gulma paling praktis dilakukan dengan cara fisik, yaitu membuangnya dengan tanagan atau alat lain.

Setiap 3-5 tahun sekali sebaiknya dilakukan pergantian media tanam. Potonglah sekitar 5 cm media tanam beserta akar tanaman di sekeliling dan bagian bawah media tanam dengan pelan, kemudian tanam kembali dengan menambahkan media tanam yang baru. Setiap pemotongan akar harus diimbangi dengan pengurangan daun, agar seimbang, kalau tidak tanaman akan secara alami melayukan dan menggugurkan daunnya. Pergantian pot juga dilakukan apabila ukuran pot sudah tidak mencukupi (kekecilan) atau pot sudah rusak. Sekian, selamat "MENANAM ALPUKAT".

Tabulampot mangga


Kali ini ada sedikit cerita tentang "tabulampot mangga", kalau dulu ada tabulampot mangga seri . Tanaman mangga (Mangifera indica) berasal dari daerah sekitar Bombay (India) dan sekitar kaki pegunungan Himalaya (Nepal) kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Pohon mangga bisa mencapai umur 50 tahun dan diameter batang bisa mencapai lebih dari 100 cm dengan tajuk yang melebar dan rindang sehingga selain tanaman buah juga berguna sebagai tanaman pelindung.

"Jenis mangga atau macam mangga" antara lain harum manis, golek, gadung, madu, manalagi dan jenis genjah seperti oren, golek India, apel, Tanjung Pinang, cengkir, merah Brazil, green Bombay, dan lain-lain.

Untuk penanaman di pot, pilihlah bibit berasal dari cangkok, stek, rundukan, sambung pucuk atau okulasi. Bibit dari tanam biji sangat lambat menghasilkan buah dan kualitas buah sulit dipastikan. Pilih bibit dengan umur minimal 1 tahun dengan daun yang banyak dan segar

Pakailah pot dengan diameter minimal 30 cm dan tinggi minimal 35 cm. Isilah pot secara berturut-turut dengan ijuk atau pecahan genteng sebagai penahan keluarnya media tanam saat penyiraman atau hujan setebal 5 cm, kemudian isi dengan humus atau cabang dan daun tanaman yang sudah lapuk, selanjutnya isi dengan media tanam (tanah campur humus dengan perbandingan sama) sampai penuh. Setelah penanaman tutul permukaan media tanam dengan jerami untuk mengurangi penguapan dan menahan tumbuhnya gulma.

Setiap 4 sampai 5 tahun sekali dilakukan pergantian pot kalau ukurannya sudah tidak mencukupi atau pot rusak. Kalau tidak melakukan pergantian pot, maka hanya media tanamnya saja yang diganti. Potonglah sekitar 5 cm media tanam beserta akarnya di sekeliling pinggir dan bagian bawah dengan pelan menggunakan pisau tajam, kemudian tanam kembali dengan menambahkan media tanam yang baru. Setiap pemotongan akar harus diikuti dengan pemangkasan daun, jika tidak biasanya tanaman akan melayukan dan menggugurkan daunnya supaya seimbang antara kemampuan menyerap air dan penguapan air lewat daun. "TABULAMPOT MANGGA"

Tabulampot Mangga

tabulampot mangga di drum
bibit mangga di polibag harga lebih murah
Mangga adalah jenis buah yang mudah berbuah. Maka mebuat tabulampot mangga adalah hal yang mudah. Hasil keliling saya tentang bibit untuk tabulampot mangga memang banyak di pasaran. Ada yang dengan harga Rp. 300.000 anda sudah mendapatkan tabulampot mangga yang sudah bergelantungan buahnya. Ada juga yang harga di bawahnya yang tetunya dengan ukuran batang yang lebih kecil.
Tips memperoleh mangga/tabulampot yang bisa berbuah lebat adalah waktu membeli usahakan pilih yang sudah berbunga atau yang lebih bagus lagi anda sudah bisa melihat buahnya. Karena ada juga jenis mangga yang males berbuah. Sudah tahunan gak mau berbuah, apa gak rugi kita merawatnya?.
cerita:
  • Teman saya mempunyai mengga manalagi sudah berumur 4 thn diameter batang 8 cm cuma berbuah 3 biji/musim.
  • Teman satunya lagi punya mangga Gadung umur 4 thn bibit stek bisa berbuah lebat. padahal tinggi pohon sekitar 1 meter, sampai-sampai ranting pohon perlu penyangga tambahan untuk menahan buah yang bergelantungan.
Maka jangan salah pilih dalam membeli bibit tabulampot mangga. Cari yang yang sudah berbunga atau yang lebih baik yang sudah berbuah, karena berbunga saja belum tentu bisa berbuah.

tabulampot kelengkeng


Cara Menanam di Pot
Menanam lengkeng/kelengkeng di pot (tabulampot) tentu berbeda caranya dibanding menanamnya di atas tanah halaman atau kebun. Butuh trik tersendiri untuk menanam dalam pot agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan haranya terbatas.
Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di bagian dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau batu bata juga bisa menggantikan styrofoam, tapi akan membuat pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan agar air yang disiramkan bisa turun dan keluar dari pot.
“Kalau airnya banyak enggak keluar, pertumbuhan pohon jadi enggak maksimal. Sebab, di situ kan, ada cacingnya juga. Media tanam yang enggak tepat juga bisa membuat pohon tidak tumbuh baik,” jelas Tardi. Di atas styrofoam, masukkan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.
Tinggi campuran tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, lalu masukkan campuran tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon sampai air keluar dari bagian bawah pot.
Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Tardi menambahkan, pohon lengkeng bisa langsung dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias disesuaikan dulu dengan cuaca di tempat tanamnya.
Soal wadah yang dipilih untuk menanam, bisa tergantung selera. Drum yang dibelah lebih awet selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih mudah pecah.
Untuk menghindari hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. Bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh daun baru.

 
Agar Berbuah Lebat
 
1. Memangkas
Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa rindang alias tidak tinggi.
2. Menyiram
Cara menyiram harus benar, karena volume media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.
3. Pupuk
Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah.
Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali. Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan peledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.
4. Perontokan
Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.
5. Ganti Media
Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3 – 10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.
6. Cangkok
Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.

  Menanam lengkeng dalam pot? Mengapa tidak! Lengkeng sekarang sudah “modern”, sudah bisa berbuah meski tinggi pohon cuma dua jengkal.
Aturan” yang menyebutkan perlunya pohon lengkeng berjenis kelamin sepasang – laki-laki dan perempuan – agar si pohon bisa berbuah, kini tak berlaku lagi. Penantian bertahun-tahun yang dulu dilakukan agar si mata naga ini bisa dipetik dan dirasakan manisnya, juga sirna.
Kini, berkat kemajuan di dunia pertanian, buah lengkeng sudah bisa berbuah meski pohon terbilang masih pendek. “Lengkeng sekarang sudah modern,” ujar Sutardi, pemilik Bimo Nursery di kawasan Tangerang. Maka, bila Anda penggemar buah bulat yang manis ini, tak perlu pusing bila hanya punya lahan sempit di rumah.
Menanam lengkeng dalam pot kini menjadi pilihan banyak orang. Meski hasilnya memang tak sebaik bila ditanam di tanah yang memiliki jumlah hara lebih banyak, bukan berarti tabulampot (tanaman buah dalam pot) lengkeng yang kini jadi tren tak berbuah maksimal, lho!
Selain daunnya bisa rimbun, tabulampot lengkeng juga bisa berbuah banyak. Jenis pingpong, misalnya, meski tingginya hanya dua jengkal orang dewasa, sudah bisa berbuah, karena memang sifat pohonnya yang sudah mampu berbuah sejak kecil.
Hanya saja, jumlah buahnya memang lebih sedikit bila pohonnya masih kecil. Makin besar pohon, makin banyak buahnya. Namun, ukuran buah relatif tak jauh berbeda. Kecil atau besarnya buah tergantung dari banyaknya buah dalam satu pohon. Jika dalam pot berat buah sudah lebih dari 10 kg, ukuran buahnya akan kecil.
“Jadi, jumlah buah untuk tabulampot umumnya diperjarang, agar ukurannya membesar. Kalau tidak, ukuran buah jadi tidak maksimal,” papar Tardi sambil menambahkan, selain memperjarang buah, memangkas cabang yang tak perlu juga harus dilakukan agar pohon tumbuh maksimal.

Pingpong Jadi Idola
Benarkah lengkeng hanya bisa tumbuh subur di kawasan dataran tinggi? “Enggak, kok, lengkeng zaman sekarang cocok saja ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Tapi memang, sih, di daerah yang sejuk akan lebih bagus tumbuhnya,“ papar Tardi.
Lengkeng juga, lanjutnya, tak perlu ditanam sepasang (berjenis kelamin laki-laki dan perempuan) seperti pada zaman nenek moyang dulu agar bisa berbuah. Untuk bisa berbuah, jenis-jenis lengkeng masa kini yang kebanyakan dari Thailand cukup membutuhkan satu pohon saja, dan tak perlu tumbuh tinggi.
Lengkeng juga punya banyak jenis, baik lokal maupun impor. Menurut Tardi, semua jenis lengkeng umumnya bisa ditanam dalam pot. Beberapa jenis di antaranya, diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian.
Kebanyakan bibitnya berasal dari Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp 500 memiliki ciri buah mirip diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya.
Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5 mm, kering, kenyal, dan sangat manis. Yang kini sedang jadi “idola” dan paling banyak dicari adalah jenis pingpong, dengan daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river.
Sesuai namanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering, dan beraroma. “Semua lengkeng pasti manis. Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan. Makin banyak curah hujan, manisnya berkurang,” papar Tardi, seraya mengatakan, lengkeng impor banyak juga yang dikawinsilangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru.
Semakin besar pohon, semakin banyak buah yang dihasilkannya. Itu pula penyebab makin tinggi pohonnya, makin mahal harganya. Pohon setinggi 1 meter harganya mulai Rp 300 ribu, sedangkan yang tingginya 2 meter harganya mulai Rp 600 ribu. Lengkeng jenis diamond river dan lainnya relatif lebih murah, sekitar separuh harga jenis pingpong.
Bila diamond river dan jenis-jenis lain dengan ketinggian pohon 50 – 70 cm dijual dengan harga sekitar Rp 45 ribu, harga jenis pingpong sekitar Rp 70 ribu. Sedangkan lengkeng rasa durian harganya bisa mencapai dua kali lipat dari pingpong.
Lengkeng “modern” yang perawatannya tidak sulit, menurut Tardi, tak kenal musim panen. Setiap selesai dipanen, pohon langsung siap berbunga. “Tiga bulan sekali berbuah. Kalau sekarang panen, bulan berikutnya tumbuh daun dan berbunga lagi. Jadi, sepanjang tahun bisa berbuah,” jelasnya lagi. Yang penting, imbuhnya, cara penyiraman harus benar, agar daun tak rontok dan berwarna kuning.
Usia 2 – 3 bulan atau pohon setinggi sejengkal tangan orang dewasa, lengkeng sudah bisa berbuah, meski buahnya tak banyak dan belum besar. Tabulampot lengkeng setinggi 1,5 m dan bercabang banyak yang ditanam dalam drum bisa menghasilkan 5 – 8 kg buah dalam sekali panen.
Mungkinkah lengkeng mogok berbuah? “Ya, mungkin saja. Penyebabnya bisa karena terlalu gemuk atau rindang. Cara mengatasinya, pangkas saja cabang-cabang yang tidak perlu,” pungkas Tardi.

Selasa, 27 September 2011

TABULAMPOT JERUK NIPIS TANPA BIJI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCbCtsXQjWliSCYYXffnx_Wf5f4aBAzLOXCGxF4WJdPaIIkWIGLGoTwrFC6jc34mAAYYmnCb8U82EQTBe_Ve1ZJ82OGoI4a0L_WrVifpKUPnDxQ6se-DF2nZa86FZ7DuFsz6OklKUL8-pr/s1600/Tabulampot+jeruk+nipis.jpg Bisnis - Tabulampot tampaknya kini semakin digemari. Satu yang masih digandrungi adalah tabulampot jeruk nipis tanpa biji. Bagaimana menanamnya dan apa pula kelebihannya.
Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, akhirnya bisa diperoleh jeruk nipis “tanpa biji” atau lebih popoler disebut “nonbiji”. Apa beda jeruk nipis berbiji dengan jeruk nipis nonbiji? Tanaman jeruk nipis berbiji antara lain dicirikan dengan buahnya yang berukuran kecil, berbiji, dan habitus tanaman relatif kecil (pendek). Sedangkan jeruk nipis nonbiji memiliki buah lebih gede ketimbang jeruk nipis berbiji, tidak mengandung biji, dan habitus tanaman relatif besar.

Di samping ditanam di pekarangan, tanaman jeruk nipis nonbiji (Citrus aurantifolia) juga bisa ditanaman dalam pot. Bahkan kini, tabulampot jeruk nipis nonbiji ini menjadi kebanggaan tersendiri. Kenapa? Alasan pertama karena ia memiliki profil tanaman yang cantik dan dapat dibentuk menjadi pendek. Kedua, dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Ketiga, mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta yang keempat, dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan.

Jeruk nipis nonbiji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni dengan okulasi, stek cabang, dan cangkok. Namun , sebagai langkah awal, Anda dapat membeli bibit jeruk ini yang berasal dari okulasi. Sebab menurut pengalaman, dari bibit okulasi akan menjadi tanaman dewasa yang tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.

POT DAN MEDIA
Kita mengenal beberapa jenis pot, dengan bahan baku, bentuk dan warna yang bermacam rupa. Misalnya, pot dari semen, plastik, keramik, dan porselen dalam berbagai ukuran dan bentuk. Yang penting, ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman jeruk nipis nonbiji. Jika tanaman tersebut masih kecil, bisa dipakai pot berdiameter sekitar 20 - 40 cm. Tetapi, jika jeruk nipis nonbiji sudah gede, perlu dipindahkan ke pot berdiameter 50 - 60 cm. Beri lubang pada bagian dasar pot untuk membuang kelebihan air. Juga, pot sebaiknya memiliki kaki. Gunanya agar tampak bersih, sekaligus membantu memperlancar proses aerasi dan drainase.

Setelah pot disiapkan, kiranya perlu juga memikirkan media tanamnya. Beberapa persyaratan dalam pemilihan dan penyiapan media tanam antara lain: mudah merembeskan air yang berlebihan, tidak mengandung wabah hama dan penyakit, serta mengandung unsur hara, gembur, subur, dan kaya bahan aorganik.

Media tanam ini pun bergantung selera dan kebutuhan kita. Ada yang komposisinya campuran antara tanah, sekam, dan humus bambu (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji (2 : 1 : 1). Tersedia pula media tanam modern, campuran tanah dengan pupuk organik Super TW-Plus (6 : 1)

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian media tanam ke dalam pot. Caranya, tutup lubang pada dasar pot dengan pecahan genteng atau batu bata merah. Isikan selapis pecahan genteng tersebut di dasar pot. Lalu, hamparkan selapis humus di atas pecahan genting dan isikan media tanam pilihan Anda hingga mencapai setengah bagian pot.

TANAM DAN PERAWATAN
Tatacara bertanam tabulampot jeruk nipis nonbiji adalah sebagai berikut. Siram media dalam polybag yang berisi bibit jeruk nipis nonbiji hingga basah. Kemudian, balikkan posisi polybag sembari ditepuk-tepuk bagian dasarnya, agar bibit keluar bersama media dan akar-akarnya. Pangkaslah sebagian cabang, ranting, dan daun yang tidak berguna. Hal ini untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Adapun cara penanaman bibitnya adalah sebagai berikut. Letakkan bibit jeruk nipis nonbiji tepat di tengah-tengah pot secara tegak. Timbun dengan sisa media tanam tadi hingga penuh, sembari dipadatkan di sekitar pangkal bibit. Siram sampai cukup basah, bahkan bila perlu, untuk menambah kesuburan media, dapat ditambah dengan humus Gro-mate dengan dosis 1,5 - 2 cc/liter air, atau pembelah tanah Agri-SC dengan dosis 3 - 5 cc/liter.

Langkah lanjut, letakkan tabulampot jeruk nipis nonbiji pada tempat yang benar. Artinya, tempat itu terbuka, terkena sinar matahari pada pagi hari hingga pukul 11, aman dari segala gangguan, dan lingkungan sekitarnya pun mendukung. Dengan demikian, tabulampot jeruk nipis nonbiji akan tumbuh subur dan produktif berbuah. Jika memiliki lebih dari satu tabulampot jeruk nipis nonbiji, bisa diletakkan berjajar dan teratur. Tetapi juga dimungkinkan tidak berjajar, karena harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang penting, jarak antar-pot sekurang-kurangnya 2 x 2 meter.

Jangan lupa, lakukan penyiraman. Caranya, dengan mengalirkan air melalui selang plastik ke dalam pot hingga cukup basah. Cara lain, melakukan teknik penyiraman dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes sederhana.
Juga, meski media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk, sebaiknya tetap dilakukan pemupukan susulan. Sebulan setelah tanam, beri pupuk Urea, TSP dan KCL (2 : 2 : 1), dengan ukuran per pohon 2 sendok makan. Campuran tersebut dibenamkan di sekeliling pot sedalam 10 cm.

Kemudian, jika tabulampot jeruk nipis nonbiji mulai berbunga, beri pupuk NPK (15 – 15 - 15) dengan takaran per pohon 1 sendok makan, yang terlebih dulu dilarutkan dalam 10 liter air. Siramkan cairan pupuk pada media hingga cukup basah. Jika tanaman sudah rutin berbuah, tetap lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan pupuk NPK (15 – 15 - 15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan sedalam 10 cm di sekeliling pot.

Sekurang-kurangnya ada tiga hama yang seringkali mengintai sekaligus menyerang tabulampot jeruk nipis nonbiji, yakni ulat papilio, kutu daun, dan lalat buah. Ulat papilio (Papilio memnon) acapkali menyerang daun dan tunas muda. Akibatnya, daun rusak berlubang-lubang bahkan gundul. Sedangkan kutu daun (Aphistavirisi) mengisap cairan pada bagian pucuk atau daun muda, sehingga pertumbuhan daun jeruk busuk lalu berguguran.
Nah, untuk mengendalikan ketiga hama tersebut, dapat dilakukan beberapa tindakan antara lain memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang terserang berat, mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau semprot dengan pestisida seperti Hostathiom 40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush 50 EC.

BENTUK POHON DAN PENGATURAN BUAH
Kita ketahui bersama bahwa kecantikan penampilan tabulampot, termasuk tabulampot jeruk nipis nonbiji, terletak pada kondisi tanaman yang pendek, mahkota bagus, dan tunas-tunas bunga-buah selalu terangsang tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembentukan pohon dan pengaturan buah.

Idealnya, memakai rumusan “139”. Artinya, hanya 1 batang utama (pokok) yang dipelihara pada ketinggian 80 - 100 cm, lantas 3 cabang primer terpilih sepanjang 30 - 50 cm, dan 9 cabang sekunder terpilih sepanjang 30 - 50 cm. Pemangkasan dilakukan pada musim penghujan. Setelah dipangkas, pada setiap luka pangkasan diolesi cat atau ter.

Untuk merangsang pembungaan tabulampot jeruk nipis nonbiji, dilakukan teknik pengertian media tanam. Caranya, media tanam dalam pot selama beberapa hari sengaja tidak disiram (tapi awas, jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit, dan keringkan lagi hingga tanaman tampak layu, lalu siram perlahan-lahan sampai cukup basah. Perlakuan ini memakan waktu sekitar 4 - 6 minggu. Diharapkan bisa berbunga. Andaikata tetap tidak berbunga, tambahkan pupuk TSP sebanyak 50 gr/pot.

Terkadang, untuk menjaga agar tanaman berbuah sepanjang tahun, dan buah-buah itu tetap bagus, digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT dapat dipakai seperti Hobsanol, Atonik, Ethrel, Cultar, dan sebagainya. Anda bisa membelinya di toko/kios pertanian terdekat.

Namun demikian, Anda juga perlu mengatur pembuahan. Oleh sebab itu, buah pertama sebaiknya dibuang seluruhnya. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang pembentukan tunas-tunas produktif, sehingga pembungaan dan pembuahan lebih dekat. Jika buah-buah jeruk nipis nonbiji itu terlalu dekat, sebaiknya juga dijarangkan, agar buah-buah yang dipetik cukup besar dan relatif besar. Waktu penjarangan dilakukan pada saat buah masih ‘pentil’ seukuran kelereng.

BISA TINGKATKAN GAIRAH SEKSUAL
Selain kaya vitamin dan mineral. buah jeruk nipis nonbiji juga mengadung zat bioflanid, asam sitrat, dan minyak atsiri limonen. Beberapa khasiat dan manfaat jeruk nipis nonbiji lainnya adalah sebagai berikut:

- Gairah seksual meningkat
Ambil jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan kuning telur ayam kampung dan sedikit gula merah. Aduk sampai merata. Minumlah seminggu sekali.

- Bikin Suara Merdu
Ambil dua buah jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian diaduk dan sembari diberi satu sendok madu asli. Silakan diminum seminggu sekali selama sebulan.

- Usir Batuk
Siapkan 3 buah keruk nipis nonbiji. Potonglah menjadi dua bagian yang sama, lalu oleskan kapur sirih pada kedua bidang potongan tadi. Takupkan kembali, lalu tusuk dengan lidi, dan panggang di atas perapian sampai keluar buih-buih kapur sirih. Oleskan buah kapur sirih pada bagian tenggorokan. Juga, peras buah jeruk nipis nonbiji dan ambil airnya, lalu minum.

- Turunkan demam
Siapkan 4 buah jeruk nipis nonbiji. Setiap jeruk dipotong menjadi 4 bagian. Peraslah dan ambil airnya, lalu kukus air jeruk tersebut selama 30 menit. Angkat dan biarkan hingga suam-suam kuku. Tambahkan sedikit ragi tape dan 4 siung bawang merah yang telah dimemarkan, alu aduk sampai merata. Oleskan pada sekujur tubuh anak yang sedang panas.