Rabu, 28 September 2011

Tanaman buah dalam pot ,solusi bertanam di lahan sempit.

   Pada tabulampot air dan pupuk dapat diserap sampai 80 persen. Sedangkan pada tanaman biasa air dan pupuk menyebar ke sekitarnya. Tinggal di perkotaan tapi ingin memuaskan hobi sekaligus memiliki kebun buah-buahan? Bisa. Ada tabulampot (tanaman buah-buahan dalam pot). Tak perlu lahan yang lapang, cukup di tempat terbatas, dan dapat diatur sesuai keinginan. Dalam kaleng bekas cat, drum, atau wadah-wadah lainya. Mediumnya pun bermacam. Tanah adalah medium yang biasa. Atau, Anda dapat memanfaatkan sekam.

”Sekarang model seperti ini lagi tren,” kata Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran dari PT Niaga Swadaya pada pameran tanaman yang diselenggarakan Trubus di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pekan silam.

Sebenarnya menanam tanaman buah dalam pot sudah lama dilakukan orang. Setelah besar biasanya tanaman dipindahkan ke lahan. Namun, tabulampot baru menjadi tren karena kini dianggap indah, dan bila dibisniskan hasilnya memuaskan.

Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam tabulampot. Seperti sawo, mangga, rambutan, jeruk, belimbing, kedondong, jambu air, nangka, salak,durian dan lainnya bisa dijadikan tabulampot.

Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga biasa perlu waktu hingga lima tahun.

Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. ”Pada tabulampot penyerapan air dan pupuk sampai 80 persen,”.

Bila sudah tumbuh besar, tabulampot bisa dipindah ke tempat lain yang lebih besar. Rasa buahnya juga tidak berbeda dari tanaman biasa. Merawatnya juga tidak jauh berbeda dari tanaman biasa yang memerlukan air, pupuk, penggemburan, penyemprotan hama, dan sanitasi lingkungan.

Terbatas

Memiliki tabulampot bukan tanpa kelemahan. Karena peredaran akarnya dibatasi, otomatis kemampuan berbuahnya juga terbatas. Sebatang mangga tabulampot maksimal bisa menghasilkan buah antara lima sampai delapan untuk sekali musim panen. Berbeda dari pohon biasa yang jumlahnya bisa banyak. Kalau dipaksakan tanaman bisa tidak berbuah di musim berikutnya, atau mati. ”Karena itu, sebaiknya tabulampotnya banyak sehingga jumlahnya sama dengan sebuah pohon biasa.”

Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini.

Bila tanaman terus berkembang, drum yang digunakan sebagai tempat menyimpan tabulampot jebol karena berkarat. Agar akar tidak tembus ke tanah, mengganjal alas drum dengan batu bata secukupnya guna mencegah akar pohon masuk ke dalam tanah.

Tabulampot Mangga Paling Diminati

Dari tabulampot buah-buahan, tanaman mangga yang paling diburu pecinta tabulampot. Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran PT Niaga Swadaya, mengungkapkan, tabulampot mangga yang belum berbuah biasanya dijual sekitar Rp 200 ribu per pohon. Namun, yang sudah berbuah bisa mencapai Rp 400 ribu lebih per pohon. ”Soalnya sudah terbukti berbuah dan terlihat cukup menarik,” katanya beralasan.

Ucapan Marsono itu dibuktikan oleh Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses. Tanaman mangganya yang ia buat tabulampot dengan modal sekitar Rp 100 ribu ia bisa menjual kembali seharga Rp 1,5 juta.

Mangga tabulampot miliknya bisa menghasilkan buah hingga 40 buah sekali musim panen. Ia mengakui, tanaman mangga paling mudah dijadikan tabulampot karena itu tanaman ini menjadi favorit para penggemar tabulampot, baik pemula maupun yang sudah lama.

Harga bibitnya relatif tidak terlalu mahal, yakni sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu dengan tinggi sekitar satu meter tiap pohon. ”Biasanya sekitar enam bulan sudah bisa panen,” ungkap Marsono.

Tentang bibitnya, Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses, mengaku memburunya hingga sampai ke Majalengka, Jawa Barat. Kawasan itu memiliki bibit tanaman, terutama untuk tabulampot, yang baik.

solusi bertanam di perkotaan

                                                  
                 
           Untuk menyalurkan hobi di bidang pertanian tidak perlu memiliki lahan yang cukup luas. Kini ada cara bertanam di lahan sempit, tabulampot namanya.
              Bagi mereka yang punya hobi bertani tapi tidak memiliki lahan yang cukup luas, jangan bingung. Kini, media pot bukan hanya cocok untuk tanaman hias, tapi juga bisa untuk budidaya tanaman buah-buahan, seperti jambu batu, jambu air, atau rambutan. Tanaman buah dalam pot alias tabulampot, begitu istilahnya. “Ini menjadi salah satu solusi bagi pecinta dunia pertanian di perkotaan,” kata Ajie Jimmy Chandra dari Kebun Matari ketika mengikuti Flora Expo 2008 di Lapangan Banten g,Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ajie Jimmy lalu mengambil contoh hidup di kota Jakarta, jarang sekali perumahan memiliki lahan yang luas untuk menyalurkan hobi bertani para penghuninya. Apalagi mereka yang bertempat tinggal di apartemen, sama sekali tak memiliki lahan. Nah, media pot, kata pemiliki kebun Matari ini, merupakan salah jalan keluarnya. Sebab, telah terbukti bahwa di dalam pot pun tanaman buah bisa menghasilkan buah.
Tapi, Eddy Soetrisno dari Tebuwulung Nursery segera mengingatkan, jangan terpeleset dengan pengertian tabulampot itu. Banyak orang mengartikan tabulampot sebagai tanaman buah yang ditanam di dalam pot. Pengertian yang betul, menurut Eddy, tanaman buah di dalam pot yang dapat berbuah. “Kalau misalnya tanaman durian di dalam pot tidak bisa berbuah maka nggak bisa dikatakan tabulampot. Tanaman itu hanya berfungsi sebagai tanaman pelindung atau penghijauan,” jelas Eddy.
Bertanam buah-buahan di dalam pot awalnya hanya kegiatan iseng. Ceritanya, pada awal 1980-an ada beberapa penangkar melakukan pembibitan buah-buahan dengan media pot. Bibit yang dipakai adalah bibit yang sudah tidak laku dijual. “Maklumlah di era itu, penjualan tanaman belum semeriah sekarang ini,” ungkap Eddy.
Ternyata hasilnya diluar dugaan. Tanaman buah-buahan di dalam pot itu ternyata bisa menghasilkan buah atau berbuah. Dan, sejak itulah tabulampot menjadi tren. “Dibanding tanaman hias, tabulampot kini menjadi tren yang tak akan pernah surut dan terus stabil sepanjang tahun,” kata Eddy. Karena tabulampot memiliki fungsi ganda, yaitu selain memenuhi unsur estetika – buanya bermunculan dengan warna yang semarak dan bentuknya yang indah – juga sebagai tanaman konsumsi, buahnya bisa dimakan.

   Cara budidaya TABULAMPOT..!!!
                 Menurut Eddy, untuk membudidayakan tabulampot tidaklah terlalu sulit. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah syarat tumbuhnya. Tanaman ini tidak bisa makan dan minum kalau tidak di kasih. Karena itu media tanamnya harus subur dan poros -- artinya kalau tanaman ini disiram maka airnya cepat keluar. Soalnya, kalau air terlalu lama mengendap di dalam pot, maka bisa mengakibatkan akar tanaman membusuk dan mati.
                 Kemudian, perlu dilakukan perawatan khusus, terutama untuk tanaman buah yang pertumbuhan akarnya cepat. Setahun sekali tabulampot perlu dibongkar dan akarnya dicukur atau memotong akar yang sudah tua. Tapi, pemotongan (pencukuran) akar tidak perlu dilakukan pada pohon yang pertumbuhan akarnya lambat, seperti nangka. Dan, tak kalah pentingnya dalam pemeliharaan tabulampot adalah pemberian pupuk.
                 Pada umumnya, semua jenis tanaman tabulampot pertumbuhan akarnya memang cepat, kecuali nangka. Kalau akar dibiarkan tumbuh tanpa dicukur, maka akarnya akan menjadi padat, dan itu akan menyebabkan pertumbuhan pohon akan lambat atau bisa berakibat fatal, mati. “Soalnya, yang mencari makan adalah akar muda, bukan akar yang sudah tua,” ujar alumnus Desain Interior Institut Seni Indonesia Jogjakarta ini.
               Gampang atau tidaknya dalam membudidayakan tabulampot diukur dari lamanya pemeliharaan dan cepat tidak tanaman itu berbuah. Makin lamanya tanaman itu berbuah, maka tingkat pemeliharaannya semakin sulit. Contohnya tanaman yang mudah pembudidayaannya antara lain jambu air, jambu biji, belimbing, dan beberapa jenis mangga. Tanaman ini biasa berbuah dalam jangka waktu satu tahun.
Sedangkan yang termasuk tanaman yang sulit dibudidayakan, seperti nangka dan jenis mangga gedong gincu yang waktu pemeliharaannya hingga berbuah mencapai 4 tahuan. Untuk tanaman jenis ini memerlukan perawatan yang ekstra hati-hati, sebab kalau salah dalam pemeliharaannya bisa tidak menghasilkan buah, alias gagal.
            Tapi, Eddy sekarang memfokuskan diri pada tanaman buah koleksi atau eksotik fruit, seperti tanaman gandaria manis atau mayong chip, buah naga kuning, kelengkeng itoh, cempedak king dari Malaysia, zaboticaba, dan miracle fruit. Kenapa memilih buah-buahan koleksi? “Saya pengen sesuatu yang beda,” ucap eddy. yang jelas alasan Eddy paling masuk akal, karena tanaman buah kolektor memiliki nilai jual yang tinggi ketimbang tanaman buah biasa. Kalau tabulampot biasa paling harga bibitnya berkisar Rp50 ribu hingga 200 ribuan per pohon, sedangkan untuk jenis eksotis fruit harga (bibit) bisa mencapai jutaan rupiah per pohon.

Tabulampot alpukat


Berikut ini tips, menanam alpukat, pohon alpukat, tabulampot alpukat. Intinya bibit stek lebih baik, jangan sampai "menanam alpukat (apokat) dengan bibit biji.

Alpukat (Persea americana Mill.) dapat diperbanyak dengan biji dan grafting (okulasi atau sambung pucuk). Untuk penanaman di pot, pilihlah bibit yang berasal dari grafting dari jenis yang berbuah hijau panjang (lihat tulisan sebelumnya : Alpukat), sehingga dapat dipastikan bisa berbuah dan cepat menghasilkan. Pilihlah bibit alpukat yang sehat, tegak, banyak daunnya dan tidak terserang penyakit.

Pakailah pot dengan diameter minimal 30 cm dan tinggi minimal 35 cm, makin besar pot makin mudah tanaman tumbuh normal. Isilah pot dengan ijuk atau pecahan genteng setebal 5 cm sebagai penahan keluarnya media tanam saat penyiraman. Kemudian isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan yang sama sampai pot penuh.

Penanaman yang baik pada saat suhu udara rendah (pagi atau sore). Tempatkan tanaman baru pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama sekitar seminggu, lalu secara bertahap tempatkan pada tempat yang kena sinar matahari langsung.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore terutama pada musim kemarau.
Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman. Setiap pemankasan akan memunculkan tunas baru, pilihlah 3 tunas untuk ditumbuhkan. Makin banyak cabang/ranting maka makin banyak tempat keluarnya bunga. Pemangkasan juga dilakukan untuk membuang tunas liar, tunas yang tidak sehat, tunas yang tidak produktif.
Pemupukan dilakukan setiap bulan. Pupuk ditanam di sekeliling pinggiran pot dan lakukan penyiraman setiap selesai memupuk. Dosis pemupukan sebagai berikut:

Usia tanam 0-5 tahun, Urea 21 gr, TSP 104 gr dan KCl 16 gr.
Usia tanam 5 tahun lebih, Urea 170 gr, TSP 132 gr dan KCl 162 gr.

Sebagai tambahan dapat diberikan puouk daun seperti Gandasil D (untuk pertumbuhan vegetatif) dan Gandasil B (untuk pertumbuhan generatif) setiap minggu dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.
Penggemburan tanah dilakukan untuk mempermudah tanaman menyerap oksigen dari dalam tanah. Penggemburan dilakukan apabila media tanam sudah mengeras dan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
Pengendalian hama, penyakit dan gulma paling praktis dilakukan dengan cara fisik, yaitu membuangnya dengan tanagan atau alat lain.

Setiap 3-5 tahun sekali sebaiknya dilakukan pergantian media tanam. Potonglah sekitar 5 cm media tanam beserta akar tanaman di sekeliling dan bagian bawah media tanam dengan pelan, kemudian tanam kembali dengan menambahkan media tanam yang baru. Setiap pemotongan akar harus diimbangi dengan pengurangan daun, agar seimbang, kalau tidak tanaman akan secara alami melayukan dan menggugurkan daunnya. Pergantian pot juga dilakukan apabila ukuran pot sudah tidak mencukupi (kekecilan) atau pot sudah rusak. Sekian, selamat "MENANAM ALPUKAT".

Tabulampot mangga


Kali ini ada sedikit cerita tentang "tabulampot mangga", kalau dulu ada tabulampot mangga seri . Tanaman mangga (Mangifera indica) berasal dari daerah sekitar Bombay (India) dan sekitar kaki pegunungan Himalaya (Nepal) kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Pohon mangga bisa mencapai umur 50 tahun dan diameter batang bisa mencapai lebih dari 100 cm dengan tajuk yang melebar dan rindang sehingga selain tanaman buah juga berguna sebagai tanaman pelindung.

"Jenis mangga atau macam mangga" antara lain harum manis, golek, gadung, madu, manalagi dan jenis genjah seperti oren, golek India, apel, Tanjung Pinang, cengkir, merah Brazil, green Bombay, dan lain-lain.

Untuk penanaman di pot, pilihlah bibit berasal dari cangkok, stek, rundukan, sambung pucuk atau okulasi. Bibit dari tanam biji sangat lambat menghasilkan buah dan kualitas buah sulit dipastikan. Pilih bibit dengan umur minimal 1 tahun dengan daun yang banyak dan segar

Pakailah pot dengan diameter minimal 30 cm dan tinggi minimal 35 cm. Isilah pot secara berturut-turut dengan ijuk atau pecahan genteng sebagai penahan keluarnya media tanam saat penyiraman atau hujan setebal 5 cm, kemudian isi dengan humus atau cabang dan daun tanaman yang sudah lapuk, selanjutnya isi dengan media tanam (tanah campur humus dengan perbandingan sama) sampai penuh. Setelah penanaman tutul permukaan media tanam dengan jerami untuk mengurangi penguapan dan menahan tumbuhnya gulma.

Setiap 4 sampai 5 tahun sekali dilakukan pergantian pot kalau ukurannya sudah tidak mencukupi atau pot rusak. Kalau tidak melakukan pergantian pot, maka hanya media tanamnya saja yang diganti. Potonglah sekitar 5 cm media tanam beserta akarnya di sekeliling pinggir dan bagian bawah dengan pelan menggunakan pisau tajam, kemudian tanam kembali dengan menambahkan media tanam yang baru. Setiap pemotongan akar harus diikuti dengan pemangkasan daun, jika tidak biasanya tanaman akan melayukan dan menggugurkan daunnya supaya seimbang antara kemampuan menyerap air dan penguapan air lewat daun. "TABULAMPOT MANGGA"

Tabulampot Mangga

tabulampot mangga di drum
bibit mangga di polibag harga lebih murah
Mangga adalah jenis buah yang mudah berbuah. Maka mebuat tabulampot mangga adalah hal yang mudah. Hasil keliling saya tentang bibit untuk tabulampot mangga memang banyak di pasaran. Ada yang dengan harga Rp. 300.000 anda sudah mendapatkan tabulampot mangga yang sudah bergelantungan buahnya. Ada juga yang harga di bawahnya yang tetunya dengan ukuran batang yang lebih kecil.
Tips memperoleh mangga/tabulampot yang bisa berbuah lebat adalah waktu membeli usahakan pilih yang sudah berbunga atau yang lebih bagus lagi anda sudah bisa melihat buahnya. Karena ada juga jenis mangga yang males berbuah. Sudah tahunan gak mau berbuah, apa gak rugi kita merawatnya?.
cerita:
  • Teman saya mempunyai mengga manalagi sudah berumur 4 thn diameter batang 8 cm cuma berbuah 3 biji/musim.
  • Teman satunya lagi punya mangga Gadung umur 4 thn bibit stek bisa berbuah lebat. padahal tinggi pohon sekitar 1 meter, sampai-sampai ranting pohon perlu penyangga tambahan untuk menahan buah yang bergelantungan.
Maka jangan salah pilih dalam membeli bibit tabulampot mangga. Cari yang yang sudah berbunga atau yang lebih baik yang sudah berbuah, karena berbunga saja belum tentu bisa berbuah.

tabulampot kelengkeng


Cara Menanam di Pot
Menanam lengkeng/kelengkeng di pot (tabulampot) tentu berbeda caranya dibanding menanamnya di atas tanah halaman atau kebun. Butuh trik tersendiri untuk menanam dalam pot agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan haranya terbatas.
Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di bagian dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau batu bata juga bisa menggantikan styrofoam, tapi akan membuat pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan agar air yang disiramkan bisa turun dan keluar dari pot.
“Kalau airnya banyak enggak keluar, pertumbuhan pohon jadi enggak maksimal. Sebab, di situ kan, ada cacingnya juga. Media tanam yang enggak tepat juga bisa membuat pohon tidak tumbuh baik,” jelas Tardi. Di atas styrofoam, masukkan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.
Tinggi campuran tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, lalu masukkan campuran tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon sampai air keluar dari bagian bawah pot.
Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Tardi menambahkan, pohon lengkeng bisa langsung dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias disesuaikan dulu dengan cuaca di tempat tanamnya.
Soal wadah yang dipilih untuk menanam, bisa tergantung selera. Drum yang dibelah lebih awet selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih mudah pecah.
Untuk menghindari hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. Bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh daun baru.

 
Agar Berbuah Lebat
 
1. Memangkas
Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa rindang alias tidak tinggi.
2. Menyiram
Cara menyiram harus benar, karena volume media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.
3. Pupuk
Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah.
Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali. Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan peledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.
4. Perontokan
Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.
5. Ganti Media
Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3 – 10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.
6. Cangkok
Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.

  Menanam lengkeng dalam pot? Mengapa tidak! Lengkeng sekarang sudah “modern”, sudah bisa berbuah meski tinggi pohon cuma dua jengkal.
Aturan” yang menyebutkan perlunya pohon lengkeng berjenis kelamin sepasang – laki-laki dan perempuan – agar si pohon bisa berbuah, kini tak berlaku lagi. Penantian bertahun-tahun yang dulu dilakukan agar si mata naga ini bisa dipetik dan dirasakan manisnya, juga sirna.
Kini, berkat kemajuan di dunia pertanian, buah lengkeng sudah bisa berbuah meski pohon terbilang masih pendek. “Lengkeng sekarang sudah modern,” ujar Sutardi, pemilik Bimo Nursery di kawasan Tangerang. Maka, bila Anda penggemar buah bulat yang manis ini, tak perlu pusing bila hanya punya lahan sempit di rumah.
Menanam lengkeng dalam pot kini menjadi pilihan banyak orang. Meski hasilnya memang tak sebaik bila ditanam di tanah yang memiliki jumlah hara lebih banyak, bukan berarti tabulampot (tanaman buah dalam pot) lengkeng yang kini jadi tren tak berbuah maksimal, lho!
Selain daunnya bisa rimbun, tabulampot lengkeng juga bisa berbuah banyak. Jenis pingpong, misalnya, meski tingginya hanya dua jengkal orang dewasa, sudah bisa berbuah, karena memang sifat pohonnya yang sudah mampu berbuah sejak kecil.
Hanya saja, jumlah buahnya memang lebih sedikit bila pohonnya masih kecil. Makin besar pohon, makin banyak buahnya. Namun, ukuran buah relatif tak jauh berbeda. Kecil atau besarnya buah tergantung dari banyaknya buah dalam satu pohon. Jika dalam pot berat buah sudah lebih dari 10 kg, ukuran buahnya akan kecil.
“Jadi, jumlah buah untuk tabulampot umumnya diperjarang, agar ukurannya membesar. Kalau tidak, ukuran buah jadi tidak maksimal,” papar Tardi sambil menambahkan, selain memperjarang buah, memangkas cabang yang tak perlu juga harus dilakukan agar pohon tumbuh maksimal.

Pingpong Jadi Idola
Benarkah lengkeng hanya bisa tumbuh subur di kawasan dataran tinggi? “Enggak, kok, lengkeng zaman sekarang cocok saja ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Tapi memang, sih, di daerah yang sejuk akan lebih bagus tumbuhnya,“ papar Tardi.
Lengkeng juga, lanjutnya, tak perlu ditanam sepasang (berjenis kelamin laki-laki dan perempuan) seperti pada zaman nenek moyang dulu agar bisa berbuah. Untuk bisa berbuah, jenis-jenis lengkeng masa kini yang kebanyakan dari Thailand cukup membutuhkan satu pohon saja, dan tak perlu tumbuh tinggi.
Lengkeng juga punya banyak jenis, baik lokal maupun impor. Menurut Tardi, semua jenis lengkeng umumnya bisa ditanam dalam pot. Beberapa jenis di antaranya, diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian.
Kebanyakan bibitnya berasal dari Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp 500 memiliki ciri buah mirip diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya.
Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5 mm, kering, kenyal, dan sangat manis. Yang kini sedang jadi “idola” dan paling banyak dicari adalah jenis pingpong, dengan daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river.
Sesuai namanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering, dan beraroma. “Semua lengkeng pasti manis. Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan. Makin banyak curah hujan, manisnya berkurang,” papar Tardi, seraya mengatakan, lengkeng impor banyak juga yang dikawinsilangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru.
Semakin besar pohon, semakin banyak buah yang dihasilkannya. Itu pula penyebab makin tinggi pohonnya, makin mahal harganya. Pohon setinggi 1 meter harganya mulai Rp 300 ribu, sedangkan yang tingginya 2 meter harganya mulai Rp 600 ribu. Lengkeng jenis diamond river dan lainnya relatif lebih murah, sekitar separuh harga jenis pingpong.
Bila diamond river dan jenis-jenis lain dengan ketinggian pohon 50 – 70 cm dijual dengan harga sekitar Rp 45 ribu, harga jenis pingpong sekitar Rp 70 ribu. Sedangkan lengkeng rasa durian harganya bisa mencapai dua kali lipat dari pingpong.
Lengkeng “modern” yang perawatannya tidak sulit, menurut Tardi, tak kenal musim panen. Setiap selesai dipanen, pohon langsung siap berbunga. “Tiga bulan sekali berbuah. Kalau sekarang panen, bulan berikutnya tumbuh daun dan berbunga lagi. Jadi, sepanjang tahun bisa berbuah,” jelasnya lagi. Yang penting, imbuhnya, cara penyiraman harus benar, agar daun tak rontok dan berwarna kuning.
Usia 2 – 3 bulan atau pohon setinggi sejengkal tangan orang dewasa, lengkeng sudah bisa berbuah, meski buahnya tak banyak dan belum besar. Tabulampot lengkeng setinggi 1,5 m dan bercabang banyak yang ditanam dalam drum bisa menghasilkan 5 – 8 kg buah dalam sekali panen.
Mungkinkah lengkeng mogok berbuah? “Ya, mungkin saja. Penyebabnya bisa karena terlalu gemuk atau rindang. Cara mengatasinya, pangkas saja cabang-cabang yang tidak perlu,” pungkas Tardi.

Selasa, 27 September 2011

TABULAMPOT JERUK NIPIS TANPA BIJI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCbCtsXQjWliSCYYXffnx_Wf5f4aBAzLOXCGxF4WJdPaIIkWIGLGoTwrFC6jc34mAAYYmnCb8U82EQTBe_Ve1ZJ82OGoI4a0L_WrVifpKUPnDxQ6se-DF2nZa86FZ7DuFsz6OklKUL8-pr/s1600/Tabulampot+jeruk+nipis.jpg Bisnis - Tabulampot tampaknya kini semakin digemari. Satu yang masih digandrungi adalah tabulampot jeruk nipis tanpa biji. Bagaimana menanamnya dan apa pula kelebihannya.
Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, akhirnya bisa diperoleh jeruk nipis “tanpa biji” atau lebih popoler disebut “nonbiji”. Apa beda jeruk nipis berbiji dengan jeruk nipis nonbiji? Tanaman jeruk nipis berbiji antara lain dicirikan dengan buahnya yang berukuran kecil, berbiji, dan habitus tanaman relatif kecil (pendek). Sedangkan jeruk nipis nonbiji memiliki buah lebih gede ketimbang jeruk nipis berbiji, tidak mengandung biji, dan habitus tanaman relatif besar.

Di samping ditanam di pekarangan, tanaman jeruk nipis nonbiji (Citrus aurantifolia) juga bisa ditanaman dalam pot. Bahkan kini, tabulampot jeruk nipis nonbiji ini menjadi kebanggaan tersendiri. Kenapa? Alasan pertama karena ia memiliki profil tanaman yang cantik dan dapat dibentuk menjadi pendek. Kedua, dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Ketiga, mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta yang keempat, dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan.

Jeruk nipis nonbiji dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, yakni dengan okulasi, stek cabang, dan cangkok. Namun , sebagai langkah awal, Anda dapat membeli bibit jeruk ini yang berasal dari okulasi. Sebab menurut pengalaman, dari bibit okulasi akan menjadi tanaman dewasa yang tahan terhadap gangguan dan lebih cepat berbuah.

POT DAN MEDIA
Kita mengenal beberapa jenis pot, dengan bahan baku, bentuk dan warna yang bermacam rupa. Misalnya, pot dari semen, plastik, keramik, dan porselen dalam berbagai ukuran dan bentuk. Yang penting, ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman jeruk nipis nonbiji. Jika tanaman tersebut masih kecil, bisa dipakai pot berdiameter sekitar 20 - 40 cm. Tetapi, jika jeruk nipis nonbiji sudah gede, perlu dipindahkan ke pot berdiameter 50 - 60 cm. Beri lubang pada bagian dasar pot untuk membuang kelebihan air. Juga, pot sebaiknya memiliki kaki. Gunanya agar tampak bersih, sekaligus membantu memperlancar proses aerasi dan drainase.

Setelah pot disiapkan, kiranya perlu juga memikirkan media tanamnya. Beberapa persyaratan dalam pemilihan dan penyiapan media tanam antara lain: mudah merembeskan air yang berlebihan, tidak mengandung wabah hama dan penyakit, serta mengandung unsur hara, gembur, subur, dan kaya bahan aorganik.

Media tanam ini pun bergantung selera dan kebutuhan kita. Ada yang komposisinya campuran antara tanah, sekam, dan humus bambu (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), atau campuran antara tanah, pupuk kandang, dan serbuk gergaji (2 : 1 : 1). Tersedia pula media tanam modern, campuran tanah dengan pupuk organik Super TW-Plus (6 : 1)

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengisian media tanam ke dalam pot. Caranya, tutup lubang pada dasar pot dengan pecahan genteng atau batu bata merah. Isikan selapis pecahan genteng tersebut di dasar pot. Lalu, hamparkan selapis humus di atas pecahan genting dan isikan media tanam pilihan Anda hingga mencapai setengah bagian pot.

TANAM DAN PERAWATAN
Tatacara bertanam tabulampot jeruk nipis nonbiji adalah sebagai berikut. Siram media dalam polybag yang berisi bibit jeruk nipis nonbiji hingga basah. Kemudian, balikkan posisi polybag sembari ditepuk-tepuk bagian dasarnya, agar bibit keluar bersama media dan akar-akarnya. Pangkaslah sebagian cabang, ranting, dan daun yang tidak berguna. Hal ini untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Adapun cara penanaman bibitnya adalah sebagai berikut. Letakkan bibit jeruk nipis nonbiji tepat di tengah-tengah pot secara tegak. Timbun dengan sisa media tanam tadi hingga penuh, sembari dipadatkan di sekitar pangkal bibit. Siram sampai cukup basah, bahkan bila perlu, untuk menambah kesuburan media, dapat ditambah dengan humus Gro-mate dengan dosis 1,5 - 2 cc/liter air, atau pembelah tanah Agri-SC dengan dosis 3 - 5 cc/liter.

Langkah lanjut, letakkan tabulampot jeruk nipis nonbiji pada tempat yang benar. Artinya, tempat itu terbuka, terkena sinar matahari pada pagi hari hingga pukul 11, aman dari segala gangguan, dan lingkungan sekitarnya pun mendukung. Dengan demikian, tabulampot jeruk nipis nonbiji akan tumbuh subur dan produktif berbuah. Jika memiliki lebih dari satu tabulampot jeruk nipis nonbiji, bisa diletakkan berjajar dan teratur. Tetapi juga dimungkinkan tidak berjajar, karena harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang penting, jarak antar-pot sekurang-kurangnya 2 x 2 meter.

Jangan lupa, lakukan penyiraman. Caranya, dengan mengalirkan air melalui selang plastik ke dalam pot hingga cukup basah. Cara lain, melakukan teknik penyiraman dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes sederhana.
Juga, meski media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk, sebaiknya tetap dilakukan pemupukan susulan. Sebulan setelah tanam, beri pupuk Urea, TSP dan KCL (2 : 2 : 1), dengan ukuran per pohon 2 sendok makan. Campuran tersebut dibenamkan di sekeliling pot sedalam 10 cm.

Kemudian, jika tabulampot jeruk nipis nonbiji mulai berbunga, beri pupuk NPK (15 – 15 - 15) dengan takaran per pohon 1 sendok makan, yang terlebih dulu dilarutkan dalam 10 liter air. Siramkan cairan pupuk pada media hingga cukup basah. Jika tanaman sudah rutin berbuah, tetap lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan pupuk NPK (15 – 15 - 15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan sedalam 10 cm di sekeliling pot.

Sekurang-kurangnya ada tiga hama yang seringkali mengintai sekaligus menyerang tabulampot jeruk nipis nonbiji, yakni ulat papilio, kutu daun, dan lalat buah. Ulat papilio (Papilio memnon) acapkali menyerang daun dan tunas muda. Akibatnya, daun rusak berlubang-lubang bahkan gundul. Sedangkan kutu daun (Aphistavirisi) mengisap cairan pada bagian pucuk atau daun muda, sehingga pertumbuhan daun jeruk busuk lalu berguguran.
Nah, untuk mengendalikan ketiga hama tersebut, dapat dilakukan beberapa tindakan antara lain memotong bagian tanaman (daun, batang, buah) yang terserang berat, mengurangi daun yang terlalu rimbun, atau semprot dengan pestisida seperti Hostathiom 40 EC, Kelthane 200 EC, dan Cymbush 50 EC.

BENTUK POHON DAN PENGATURAN BUAH
Kita ketahui bersama bahwa kecantikan penampilan tabulampot, termasuk tabulampot jeruk nipis nonbiji, terletak pada kondisi tanaman yang pendek, mahkota bagus, dan tunas-tunas bunga-buah selalu terangsang tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembentukan pohon dan pengaturan buah.

Idealnya, memakai rumusan “139”. Artinya, hanya 1 batang utama (pokok) yang dipelihara pada ketinggian 80 - 100 cm, lantas 3 cabang primer terpilih sepanjang 30 - 50 cm, dan 9 cabang sekunder terpilih sepanjang 30 - 50 cm. Pemangkasan dilakukan pada musim penghujan. Setelah dipangkas, pada setiap luka pangkasan diolesi cat atau ter.

Untuk merangsang pembungaan tabulampot jeruk nipis nonbiji, dilakukan teknik pengertian media tanam. Caranya, media tanam dalam pot selama beberapa hari sengaja tidak disiram (tapi awas, jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit, dan keringkan lagi hingga tanaman tampak layu, lalu siram perlahan-lahan sampai cukup basah. Perlakuan ini memakan waktu sekitar 4 - 6 minggu. Diharapkan bisa berbunga. Andaikata tetap tidak berbunga, tambahkan pupuk TSP sebanyak 50 gr/pot.

Terkadang, untuk menjaga agar tanaman berbuah sepanjang tahun, dan buah-buah itu tetap bagus, digunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT dapat dipakai seperti Hobsanol, Atonik, Ethrel, Cultar, dan sebagainya. Anda bisa membelinya di toko/kios pertanian terdekat.

Namun demikian, Anda juga perlu mengatur pembuahan. Oleh sebab itu, buah pertama sebaiknya dibuang seluruhnya. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang pembentukan tunas-tunas produktif, sehingga pembungaan dan pembuahan lebih dekat. Jika buah-buah jeruk nipis nonbiji itu terlalu dekat, sebaiknya juga dijarangkan, agar buah-buah yang dipetik cukup besar dan relatif besar. Waktu penjarangan dilakukan pada saat buah masih ‘pentil’ seukuran kelereng.

BISA TINGKATKAN GAIRAH SEKSUAL
Selain kaya vitamin dan mineral. buah jeruk nipis nonbiji juga mengadung zat bioflanid, asam sitrat, dan minyak atsiri limonen. Beberapa khasiat dan manfaat jeruk nipis nonbiji lainnya adalah sebagai berikut:

- Gairah seksual meningkat
Ambil jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan kuning telur ayam kampung dan sedikit gula merah. Aduk sampai merata. Minumlah seminggu sekali.

- Bikin Suara Merdu
Ambil dua buah jeruk nipis nonbiji, lalu potong dan peras untuk diambil airnya. Tambahkan sedikit kapur sirih, kemudian diaduk dan sembari diberi satu sendok madu asli. Silakan diminum seminggu sekali selama sebulan.

- Usir Batuk
Siapkan 3 buah keruk nipis nonbiji. Potonglah menjadi dua bagian yang sama, lalu oleskan kapur sirih pada kedua bidang potongan tadi. Takupkan kembali, lalu tusuk dengan lidi, dan panggang di atas perapian sampai keluar buih-buih kapur sirih. Oleskan buah kapur sirih pada bagian tenggorokan. Juga, peras buah jeruk nipis nonbiji dan ambil airnya, lalu minum.

- Turunkan demam
Siapkan 4 buah jeruk nipis nonbiji. Setiap jeruk dipotong menjadi 4 bagian. Peraslah dan ambil airnya, lalu kukus air jeruk tersebut selama 30 menit. Angkat dan biarkan hingga suam-suam kuku. Tambahkan sedikit ragi tape dan 4 siung bawang merah yang telah dimemarkan, alu aduk sampai merata. Oleskan pada sekujur tubuh anak yang sedang panas.




[durian+tabulampot+5+thn+usia+minim+berbuah+bibit+stek.jpg]Tabulampot durian, durian di tabulampotkan, apa bisa . . . ? Hampir 6 bulan keliling sekitar daerah potensi penghasil durian, yaitu daerah agak tinggi maka saya menyimpulkan bahwa durian ini termasuk buah yang tidak bisa di tabulampotkan. Alasanya adalah bahwa durian adalah buah berpohon besar dan berumur panjang. Jadi tidak mungkin bisa di masukkan drum atau wadah lain. Untuk usia berbuah durian dari bibit stek memerlukan waktu minimal 5 thn.

Saya pernah ke pakar durian yang sudah 15 tahun menjaga kebun durian milik orang cina di daerah lereng wonosalam, yaitu kaki gunung arjuno. Bapak itu menanam 50 pohon durian montong dan menyediakan bibit juga. Saya ngobrol panjang lebar bagaimana Durian bisa dibuahkan walau di semua wilayah. Maka hasil yang saya dapat adalah:
1. Potong ranting pohon durian yang mempunyai sudut tegak. Dengan asumsi bunga durian yang bisa jadi banyak di ranting yang mendatar.
2. Lukai/potong akar durian di salah satu bagianya. Menurut beliau, dengan memotong sebagian akar, maka akan merangsang durian untuk berbunga. ( durian ini akan merasa tersakiti maka dia akan melakukan upaya regenerasi dengan memunculkan bunga )
3. Upayakan jangan terlalu banyak ranting, karena proses perkawinan bunga durian ini sebagian dilakukan oleh kelelawar. Jadi jika terlalu banyak ranting dan rimbun kelelawar akan malas untuk menggapai bunga. Jadi jangan harap banyak ranting akan banyak buah.
4. Upayakan di sekitar derah itu ada habitat kelelawar, misal dengan menanam pohon pisang. Karena daun pisang kering adalah rumah kesukaan kelelawar.

cerita:
1. Teman saya mempunyai pohon durian di depan rumah yang memang lokasi bukan dataran tinggi. Hanya mampu berbunga tanpa bisa berbuah. Umur sekitar 8 thn diameter batang 25.
2. Paman saya mempunyai 3 pohon durian di lokasi dataran rendah. Umur 13 thn lebih tidak berbuah sama sekali. Pohonya menjulang tinggi dan sangat rimbun. Ini adalah masalahnya. Jumlah ranting sangat banyak. Kesan sumpeg ini yang membuat kelelawar atau hewan lain kesulitan untuk membantu peyerbukan.
Maka saya menyarankan trik/tips membuahkan DURIAN. Semoga akan menjawab pertanyaan "durian sulit berbuah, cara durian bisa berbuah, pupuk durian agar berbuah dll"
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkDJ0sHuyoQrDL1xLm0nZmcu903Pplbzttk2alOxONyyJCEFifprB1xv_ey7X94HiKkgZhhEmdhJ58dhObXblIUnBxUhFg8CI8Gpstpqp-v2U1rKb31XIHvpBkirPFJaVnqGQXhnP_pzwl/s1600/pohon+duku.jpgBerikut ini info menanam pohon duku (buah duku). Buah yang enak dan manis, tetapi untuk menanam buah duku dalam pot, tentu tidak bisa. Karena pohon ini adalah pohon berumur panjang dan berbatang besar. Ok segera cari "bibit pohon duku, pen jual bibit pohon duku" di kota anda.

Pohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dengan tanaman lain seperti pohon manggis dan durian (di Indonesia dan Thailand). Jarak tanam yang dianjurkan sangat bervariasi
dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m untuk tipe longkong yang tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan dengan memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya.

Variasi jarak tanam yang lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10
m. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup
lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan
ruangan yang cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan
tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya
diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti untuk lahan yang luasnya satu
hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.

Setelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
pembuatan lubang tanam. Waktu yang terbaik untuk membuat lubang tanam
adalah sekitar 1- 2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam
minimal yang dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan
lebih baik apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter.
Jika bibit duku yang akan ditanam berakar panjang (bibit dari biji),
maka lubang yang dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit duku
berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan
lebih lebar dan lebih luas.

Penanaman bibit pohon duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat
atau tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman
dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dengan
ukuran kira-kira sebesar kantung yang dibuat untuk membungkus bibit.
Setelah itu pembungkus bibit dibuka dan tanaman dimasukkan dlam lubang
tanam. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi akar tidak boleh
terbelit sehingga nantinya tidak mengganggu proses pertumbuhan. Pada
saat penanaman bibit, kondisi tanah harus basah/disiram dahulu.

Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan
tanah yang dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap
terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yang ada disekitarnya
dipadatkan dan disiram dengan air secukupnya. Disekitar permukaan atas
lubang tanam dapat diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan
kering untuk menjaga kelembaban dan menghindari pengerasan tanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-omi7k61dBujCq6R7kCpMmg5E7RzzDlbzRIFBRIUQKwwV989u02fo317-_YWcy7ncQn6OVnNxkptzMdTvaE2VvAsChVNs6gBceSDLq-gE40WGJMA5p4EkHIAAUSmQZuTka2VaHvCz0u7g/s1600/cempedak.jpgSeperti pohon buah Nangka, maka "pohon cempedak" ini juga mudah ditanam, intinya anda harus membeli "tabulampot cempedak yang sudah bisa tumbuh dan berbunga". Punya pohon cempedak di pekarangan rumah tentunya sangat mengasikkan. Silahkan cari "penjual bibit cempedak" di kota anda.


CEMPEDAK LOKAL (VARIETAS INTEGER) Family Moraceae

Deskripsi

Jenis Pohon cempedak inilah yang lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas. Tersebar di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Bentuk buahnya lonjong silindris dan berwarna cokelat tanah atau agak kemerahan. Kulit buahnya berduri kecil dan relatif halus. Panjang buah antara 20-35 cm, diameter 10-20 cm, dan berat rata-rata 34 kg. Daging buahnya lunak dan mudak hancur, tipis, berserat, dan berwarna kuning gading kadang agak kemerahan. Rasanya manis dan aromanya harum menusuk hidung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna cokelat muda. Batang tanaman cempedak relatif lebih lurus dibandingkan tanaman nangka, sedangkan permukaan daunnya lebih kasar daripada daun nangka. Ukuran buahnya biasanya lebih kecil daripada nangka dan bentuknya lebih lonjong. Rasa buah cempedak manis. Aromanya harum dan sangat khas. Nyamplung-nya tetap menempel pada tangkai buah meskipun kulit buah dan daminya sudah dilepas.

Syarat Tumbuh

Kisaran tempat tumbuh tanaman cempedak meliputi daerah yang cukup luas, dengan ketinggian antara 1-700 m di atas permukaan laut, bahkan sampai 1.300 m di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai hidup di daerah yang relatif basah dengan curah hujan cukup tinggi yaitu antara 2.500-3.000 mm/tahun. Tanah yang gembur dan berdrainasi baik merupakan jenis tanah yang diinginkan untuk pertumbuhannya.

Pedoman Budidaya

Pohon cempedak biasanya ditumbuhkan dari benih yang berasal dari pohon induk di sekitarnya, yang kualitasnya disenangi. Cempedak dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penempelan atau penyusuan di atas batang bawah cempedak yang berasal dari benih, atau pada jenis Artocarpus lainnya, termasuk juga pada nangka. Batang bawah yang digunakan hendaknya berumur 8-11 bulan, pada saat penempelan, yang dapat dilakukan setiap saat. Pohon yang muda lebih dahulu mengeluarkan akar tunggang yang panjang, karenanya baik semai maupun tanaman hasil sambungan biasanya ditanam dalam suatu wadah. Naungan ringan sangat dibutuhkan, baik selama dipelihara di pesemaian maupun setelah tanaman ditanam di lapangan. Di kebun-kebun buah jarak tanam cempedak ialah 12-14 m.

Pemeliharaan Hama dan Penyakit

Buah cempedak biasa diserang oleh lalat buah, tetapi hal ini mudah diatasi dengan cara buah dibungkus; kulit kayunya kadang-kadang diserang oleh kumbang penggerek. Penyakit mati pucuk, yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora merupakan penyakit yang paling serius. Mula-mula bakteri ini menyerang pucukpucuk yang sedang tumbuh, tetapi kemudian menyebar ke bawah, dan akhirnya membunuh pohonnya: Di Malaysia baru-baru ini sedang dilakukan percobaan pemakaian bahan kimia, termasuk menginjeksi batang dengan antibiotika untuk memberantas penyakit ini.
Berikut ini cerita "tips menanam TABULAMPOT BELIMBING", belimbing ini mudah di tanam, lebih cepat berbuah, kurang dari 5 bulan saja sudah bisa dipanen (beli bibit belimbing yang sudah 1 thn).

Menanam tabulampot belimbing manis ternyata tidak sulit. Tabulampot belimbing manis bahkan mampu berbuah lebat terus-menerus sepanjang tahun. Selain itu, profil tanaman belimbing yang dekoratif dengan buahnya yang bergelantungan akan mempesona setiap mata yang memandang.
Persiapan dan Penanaman Belimbing :

a. Pot

Pot untuk belimbing manis bisa berupa drum bekas yang diameter nya 30-60 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Tambahkan penyangga agar pot tidak langsung menempel di tanah. Dengan demikian, kelebihan air dalam media tanam dapat mengalir lebih lancar.

b. Media Tanam

Media tanam untuk tabulampot belimbing sebaiknya ringan, dapat menyimpan air, porous, gembur, dan bebas dari bibit hama penyakit. Media tanam yang lazim digunakan dalah campuran tanah subur, pupuk kandang, dan pasir (1:1:1) atau campuran tanah subur, sekam, dan humus bambu (1:1:1). Ada juga yang menggunakan campuran tanah subur dan pupuk organik Super TW plus (6:1).

c. Cara Bertanam

Prinsip penanaman belimbing dalam pot tidak jauh beda dengan tabulampot lainnya. Berikut Tahapan nya.

1. Masukkan selapis pecahan bata merah atau genting di bagian dasar pot.
2. Masukkan media tanam hingga setengah pot.
3. Keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Potong Sebagian akar-akar yang berlebihan, lalu tanamkan bibit tersebut tepat di tengah-tengah pot dengan posisi tegak.
4. Tambahkan media tanam hingga hampir penuh, lalu padatkan bagian pangkal batang. Jangan lupa, sesegera mungkin siram sampai lembab.
5. Letakkan tabulampot di tempat teduh dan aman selama 4-6 minggu.
6. Setelah beradaptasi, tabulampot dapat dipindahkan ke tempat yang terbuka dan mendapat sinar matahari, terutama pada pagi hari.

C. Perawatan

a. Penyiraman

Kunci kesuksesan membuahkan tabulampot terletak pada cara perawatannya. Jika tidak dirawat dengan benar, tabulampot akan merana dan kerdil. Penyiraman merupakan hal yang mutlak dilakukan. Penyiraman sebaiknya dilakukan secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca. Hati-hati jika menggunakan air ledeng yang kandungan kaporitnya tinggi (tampak putih), sebelum digunakan, air ledeng sebaiknya diendapkan selama semalam. Esok harinya air baru disiramkan ketanaman.

b. Pemangkasan

Seperti halnya tanaman buah lain, belimbing juga membutuhkan pemangkasan untuk membentuk percabangannya. Bentuk cabang yang ideal mengacu pada sistem 1-3-9. Artinya, yang dipelahara hanya 1 batang utama(75-100cm), 3 cabang primer(30-50cm), dan 9 cabang sekunder(30-50cm). Cabang lain yang tidak dikehendaki dipangkas. Dari cabang sekunder ini akan tumbuh cabang-cabang tersier.

c. Pemupukan

Pemupukan juga penting dilakukan pada tanaman tabulampot belimbing. Pada umur sebulan, pupuk yang diberikan berupa campuran urea, TSP, dan KCI(2:1:1) dengan dosis 20 gram/pot. Caranya, benamkan pupuk dalam media tanam. Selanjutnya, setiap 2 bulan sekali siramkan larutan urea (10 gram per 10 liter air) sampai media tanam cukup basah, Lakukan pemupukan seperti ini hingga tanaman menjelang berbunga atau berumur 2 tahun. Menjelang masa pembungaan, berikan pupuk NPK dengan dosis 25 gram/pot.
Selanjutnya, pemupukan ulang bisa dilakukan pada saat tanaman sedang berbuah dan setelah panen. Pedomannya, tanaman dipupuk dengan NPK sekurang-kurangnya tiga kali dalam setahun.

d. Repotting

Lazimnya pergantian pot dan media tanam pada tabulampot belimbing manis dilakukan setiap 6-12 bulan sekali. Namun, ukuran waktu tersebut bukan harga mati, Repotting sangat tergantung pada kondisi tanaman. Berikut ini tanda-tanda tabulampot belimbing manis yang sudah waktu nya di repotting.

1. Terdapat akar-akar yang menyembul di permukaan media tanam.
2. Pertumbuhan tanaman kerdil.
3. Tanaman tidak mau berbunga dan berbuah.

Tata cara repotting pada "tabulampot belimbing manis" tidak jauh beda dengan tabulampot lainnya. 



Anggur Mudah Dibudidayakan, "Tips atau cara menanam anggur" di pekarangan rumah.

TANAMAN anggur (vitis vinifera), ternyata cukup mudah dibudidayakan, termasuk di Taman Royal. Tumbuhan merambat ini hanya memerlukan lahan 50 x 50 x 50 cm untuk setiap pohon, dan bisa tumbuh baik di daerah-daeraah yang musim keringnya panjang.

"Untuk mendapatkan bibit anggur" pun tidak terlalu sulit. Di penjual tanaman hias bisa kita dapat memesan bibit anggur dengan harga yang terjangkau. Umumnya Bibit anggur hijau dan merah dijual antara Rp 10.000 s/d 15.000 per pohon.

Untuk membudidayakan tanaman anggur, kita mulai dengan pembuatan media tanaman berupa pembuatan lubang 50 x 50 x 50 cm yang dibiarkan 2-3 minggu, diisi tanah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:2.

"Tanaman anggur" paling baik ditanam pada bulan April-Juni, bibit tananam anggur di polybag dibuka pelan-pelan dengan silet atau gunting lalu dimasukkan ke tanah hingga rata dengan tanah. Pembukaan polybag harus pelan-pelan dan jangan sampai merusak akar tanaman anggur.

Tanaman anggur memang membutuhkan air namun jangan sampai terjadi genangan air. Sejak awal pertumbuhan disiram 2 kali sehari, kecuali hujan, dan sebulan sebelum dipangkas, penyiraman agar dihentikan.

Dua-tiga hari setelah dipangkas, tanaman disiram air lagi sebanyak-banyaknya. Seminggu sebelum penen, pengairan dihentikan dan 4 hari sebelum panen harus segera diairi lagi hingga tanahnya cukup basah.

Setelah tanaman berumur satu tahun, tunas cabang pokok disebut cabang primer dipangkas dan disisakan 0,5 meter. Tunas cabang sekunder menghasilkan cabang tersier yang tumbuh bersama bunga yang selanjutnya menghasilkan buah. Bersamaan dengan pemangkasan, semua daun dihilangkan/dipotong. Tunas-tunas tersier diatur agar bentuknya seperti sirip.

Hingga tanaman berumur 1 tahun, dipupuk dengan pupuk yang berunsur N (urea), dilakukan setiap 10 hari sekali sampai berumur 3 bulan, pemupukan 10 gram/pohon. Selanjutnya, tanaman 3-6 bulan butuh 15 gr/pohon setiap 15 hari sekali, 6-12 bulan butuh 50 gr/pohon setiap 30 hari sekali. Setelah tanaman berumur 4 tahun, pemupukan diberikan setahun sekali menjelang pemangkasan pembuahan.

Beberapa hal yang juga patut diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman anggur, bulan Maret-April biasanya buahnya sedikit karena tidak sedang musim bunga, Juli-Agustus biasanya buahnya banyak, dalam memotong cabang subur ditinggalkan 4-10 mata tunas. Cabang yang dipangkas harus meneteskan air, bila tidak pemangkasan ditunda.

Selain itu, tunas yang tumbuh di atas bunga sebaiknya dipangkas, bila buhnya sudah besar sebesar biji asem, sebaiknya dilakukan penjarangan sebanyak 40-50 persen. Agar buah tak diserang hama, buahnya sebaiknya dibungkus dengan kertas semen atau kantong plastik transparan. Buah siap panen setelah pemangkasan bunga 105- 110 hari.


                                             

Senin, 26 September 2011